ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH.
Wassalmu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Bersikap objective dihadapan Allah SWT adalah sikap seorang mukmin yang tau diri,sikap itu dimulai dengan selalu bersikap membenarkan allah SWT dan bahwa allah SWT selalu berbuat baik kepada hambannya dan menempatkan diri selalu pada posisi ia melakukan kesalahan tanpa bimbingan dariNYA dan melihat bahwa semua ilmu yang kita miliki adalah salah jika tidak dikaitkan dengan ilmunnya Allah SWT dan segala amalanya dicurigai jika tidak disesuaikan selalu dengan perintah dan larangannya. Maka beruntunglah seorang hamba yang memiliki dan bersikap objective seperti ini yang tidak melihat diriinya selalu benar dan melihat kesuksesan sesuai dengan keinginannya dimana tuhan hanya diposisikan sebagai pembenar terhadap hawa-hawa nafsunnya,orang-orang seperti ini selalu mengintrospeksi dirinnya dan jioka mendapati kesalahan yang dia lakukan lalu mendapatkan musibah sebagai bentuk sanksi dari Allah SWT maka musibah itu dianggapnya adalah inilah bentuk keadilan Allah SWT terhadap dirinya yang salah tetapi jika dia sudah melakukan kesalahan dan Allah SWT belum menyiksannya belum memberikan sanksinya didunia dia melihatnya ini adalah keutamaan dariNYA. untuk itu orang yang seperti ini selalu objective melihat dirinnya dan Allah SWT tetapi jika suatu hari dia bisa berbuat baik dia mampu membuat ketaatan dia tidak serta merta sombong bahwa dirinnya yang telah melakukan sendiri tetapi dia mengetahui bahwa ini sebetulnya adalah pemberian besar dari Allah SWT dan ini adalah sadakah pemberian juga dari Allah SWT, jika perbuatan baiknya ini kemudian diterima oleh Allah SWT maka dia juga melihat ini adalah karunia dari Allah SWT dan yang kedua ini adlah sedekah yang kedua yang diberikan oleh Allah SWT setelah yang pertama Allah SWT memberikan kesempatan mampu berbuat baik lalu kemudian yang kedua Allah menerima perbuatannya disitu ada dua pemberian Allah SWT kepada dirinnya.
Bersikap objective seperti ini akan selalu membuat kita khuznudon(berprasangka baik terhadap Allah SWT)
jika suatu hari dia telah berbuat maksiat berarti dia telah lalai mengingat tuhannya karena pasti Allah SWT tidak sedang melindunginnya ,dia akan merasa pada kondisi setelah ini akan ada siksa yang akan menimpa dirinnya.,pada kondisi seperti itu orang seperti ini selalu akan kembali lagi kepada allah dan berhenti dan tidak melanjutkannya lagi tetapi jika dia kalah terdorong terus dan terbawa oleh hawa nafsunnya dari ini semua adalah akibat kalahnya dirinnya karena dia telah mengikuti hawa nafsunnya dan penyebabnya adalah karena tuhannya belum memberikan bimbingan dan hidayah kepadannya,saat itu dia berbalik dan terus memohon kepada allah untuk meminta hidayah dan petunjuk kepada Allah SWT,orang seperti ini akan mendapatkan cintannya dari Allah SWT.
semoga Allah SWT menjadikan kita orang yang pandai berintrospeksi diri,berlaku objective dihadapan Allah SWT.Wassalmu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Komentar
Posting Komentar