Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

KARENA MENIKAH ADALAH IBADAH.

  google.com assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh. kita menikah bukan untuk berbahagia. kita menikah untuk beribadah kepada allah SWT. pernikahan itu bagian dari misi ibadah kepada allah SWT. maka, didalam pernikahan itu supaya kita mampu melaksanakan ibadah yang kita cari adalah keberkahannya karena berkah itu berarti bertambah kebaikan disegala keadaan). semakin mesra dengan allah SWT disemua peristiwa. semakin dekat dengan allah SWT diberbagai ujian hidup. lapang ataupun sempitnya,susah ataupun senangnya kehilangan ataupun mendapatkannya. semua keadaan itu dalam rangka ibadah maka kita mengharap ada barokah. dimana letak kebahagiaan ? kebahagiaan hanya makmum bagi keduannya. kebahagiaan hanya makmum didalam kehidupan pernikahan kita. hanyalah makmum bagi ibadah dan berkah yang kemudian kita tegakkan. "kebahagian dalam pernikahan hanyalah makmum. sebab ibadah dan berkah yang diutamakan".(ustadz salim a fillah)  wassalamu alaikum

JANGAN MENYIMPAN BENIH DITANAH YANG KERING.

ASSALAMU ALAIKUM WRAHMATULLAHI WABAROKATUH. wahai para pemuda dan gadis mencari suami itu contohlah najamudin.Najamudin itu ditawarin jodoh (anak sultan,baik,cantik dan yang pasti kaya raya serta berketurunan bagus) ia tolak kenapa ? apa kata najammudin "ia bagus tapi tidak cocok untuk saya" begitu juga perempuan ketika ditannya kenapa menolaknya apa katannya "maaf guru tidak ada yang salah dari laki-laki itu (najammudin) dia tampan dan keturunannya bagus tapi dia tidak cocok untuk saya guru. lelaki yang bagaimana lagi yang kamu kehendaki nak ? "ujar gurunnya terhadap muridnya. begitu juga dengan najammudin , najammudin perempuan yang seperti apa yang kamu mau nak , keturunan sultan saja kamu tolak "ujar gurunnya". apa ujar najammudin "ini menikah bukan karena bodynya tapi karena budinnya guru, dan apalagi kata najammudin "AKU INGIN SEORANG ISTRI YANG BISA MENGGANDENG TANGANKU KESURGA DAN DARI RAHIMNYA LAHIR KESATRIA YANG AKAN MEMBEBASKAN BAITU

RUMAH YANG RAPUH.

assalamu alaikum warhmatullahi wabarokatuh. dalam surah al-ankabut : 41 dijelaskan sebagai berikut. "dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kelau mereka mengetahui" bukan hanya karena jaringnya tapi juga karena yang terjadi didalamnya sarang yang penuh dengan pertengkaran kejam,pasangan hidup yang saling menyakiti;mereka saling memakan setelah selesai berhubungan laba-laba betina akan memakan yang jantan memakan pasangannya sendiri sungguh kejih. Begitupun dengan anak-anaknya setelah dewasa , mereka akan memakan ibunnya sendiri dan keluarga laba-laba ini dijadikan perumpamaan,bukan karena tuhan itu kejam tapi karena tuhan ingin membuktikan bahwa rumah yang paling rapuh adalah yang penghuninnya disalah gunakan. pernikahan seharusnya membawa kebahagiaan dan rumah adalah tempat berlindung yang penuh ketentraman dan rasa nyaman dan seandainnya ada pertengkaran sadari bahwa pernikahan bukan hanya tentang dirimu seorang,tapi ada dua orang yang belaja

MENGENDALIKAN LEBIH BAIK DARIPADA MENAHAN.#ramadhan

Sepertinya puasa itu akan lebih indah bila kita artikan sebagai aktifitas "mengendalikan" diri, bukan sekedar "menahan" diri. Karena kata "menahan" bila tidak hati-hati akan membuahkan tekanan dalam diri. Dan saat masa "menahan" itu selesai, kita seakan ingin bebas sebebas-bebasnya. Amati saja aktifitas puasa kita selama ini. Gara2 kita memahami bahwa puasa adalah sekedar aktifitas menahan, ketika waktu buka puasa telah tiba, kita terdorong ingin bebas makan minum sepuasnya. Sampai-sampai waktu maghrib kita akhirkan seakhir-akhirnya, karena kita menunggu perut sampai kenyang sekenyang-kenyangnya. Buka puasa adalah diantara tolok ukur keberhasilan puasa kita. Maksudnya, keberhasilan mengendalikan diri dalam berpuasa itu bisa kita lihat saat waktu berbuka tiba. Bila saat siang hari kita mampu mengendalikan diri dari makan minum, karena ada larangan. Maka kekuatan pengendalian diri kita, akan terlihat saat beragam menu makanan terhi

MENANG DENGAN KESEDERHANAAN

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. bagaimana tidak, di bulan suci ini umat islam harus menahan dirinya dari makan, minum dan segala perkara yang dapat membatalkan puasa. Dibulan ramadhan ini pun dapat menumbuhkan kesederhanaan bagi umat islam seperti kesedrhanaan yang Rasulullah SAW contohkan berikut. menang dalam kesederhanaan bersama allah pasti menang, karena logika kemenangan ada pada idaja annasrullah (jika allah yang menolong) , kita syaum ketika kita ingin menang melawan hawa nafsu kita saat ingin berbuka. menariknya rasulullah sederhana dalam berbuka bagaimana rasulullah berbuka ? sebelum sholat beliau memakan beberapa butir kurma basah jika tidak ada maka beliau memakan beberapa butir kurma kering jika tidak ada pula beliau meminum beberapa teguk air. Kesederhanaan rasulullah ini terwujud bahwa kita melihat pada saat beliau berbuka puasa artinnya kita tidak perlu yang namannya berlebihan menunjukan kekayaan kita , karena