Langsung ke konten utama

NAFKAH.


Mungkin kita tidak tau dimana rezeki kita ,tapi rezeki kita tau dimana kita.
dari langit,laut,gunung  dan lembah.
 Rabb memerintahkannya menujumu, Allah SWT menjamin rezekimu.
Maka melalikan ketaatan kepadannya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan mengkhawatirkan rezeki atau bermuluk cita memiliki,MELAINKAN MENYIAPKAN JAWABAN DARIMANA DAN UNTUK APA ATAS TIAP KARUNIANNYA.
betapa banyak orang yang bercita-cita menggenggam dunia tapi dia alpha hakikat rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka,tapi apa yang dinikmatinnya.
betapa banyak orang bekerja membanting tulangnnya,memeras keringatnnya demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya.
amatlah keliru jika bekerja dimaknai pasrah kepada usaha kita,bekerja itu bagian dari ikhtiar,tawakal tetap kepada Allah SWT sedang rezeki itu urusanNYA.
kita bekerja untuk bersyukur menegakkan taat dan berbagi manfaat tapi rezeki tak selalu terletak pada kerjaan kita.Allah SWT taruh sekehendakNYA.
bukankah hajar berlari 7 bolak balik dari shofa kemarwah-marwah keshofa tapi zam-zam justru terbit dikaki ismail a.s bayinnya.
ikhtiar itu laku perbuatan rezeki itu kejutan ia kejutan untuk disyukuri hamba bertakwa datang dari arah yang tak terduga, tugas kita hanya menempuh jalan halal Allah SWT lah yang melimpahkan bekal .

sekali lagi yang terpenting ditiap kali kita meminta dan Allah SWT memberi karunia,jaga sikap saat menjemputnya.
betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia tapi lupa bahwa semua hanya hak pakai yang halalnya akan dihisap dan haramnya akan adzab.
dengan itu kita mohon IHDINAS SIRATAL MUSTAQIM petunjuk kejalan orang nan diberi nikmat ikhlas didunia dan nikmat ridhoNYA diakhirat.

bukan jalannya orang yang terkutuk apalagi jalan orang yang tersesat,maka segala puji hanya bagi Allah hanya dengan nikmatNYA lah maka kebaikan menjadi paripurna (yufid).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Dengan Ilmu-Nya (ust Salim A. Fillah)

Didalam memilih pasangan yang akan mendampingi hidup kita dunia akhirat libatkan ALLAH SWT dan libatkan orang-orang yang salih disekitar kita . Nabi SAW bersabda " tidak akan kecewa,tidak akan menyesal orang yang istikharah dan tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah".  maka ada 2 perkara ini yang selayaknya kita lakukan ketika kita hadapi urusan besar  Nabi SAW menuntunkan untuk istikharah dia shalat 2 rakaat kemudian dia berdoa   اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ   ALLOOHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDROTIKA . dalam doa ini terkandung kepasrahan yang paling agung kepada Allah SWT "Ya Allah,sesungguhnya aku beristikharah dengan ilmu-Mu aku memohon pilihan dengan ilmu-Mu.    makna memohon pilihan dengan ilmu-Mu,adalah bukan ilmuku , bukan pengetahuanku tentang dia , bukan pengenalanku tentang dia yang entah hanya zahirny a sajapun sekecil sekali dibandingkan dengan

BILAL DAN ADZAN TERAKHIR.

Bilal bin Rabah ( Arab : بلال بن رباح , sekitar 580–640 Masehi; Bilal al-Habsyi, Bilal bin Riyah, Ibnu Rabah ) adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia ) yang masuk Islam ketika masih diperbudak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Bilal masuk Islam , maka Bilal disiksa terus menerus setiap harinya, guna mengembalikan keyakinannya agar tidak memeluk Islam . Tetapi Bilal tidak mau kembali kepada kekafirannya dan tetap melantunkan " Ahadun Ahad, Ahadun Ahad... ". Pada akhirnya Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar , dan menjadi salah seorang sahabat nabi . Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa rasulullah pernah mendengar suara terompah Bilal di surga . Ketika hukum syariat adzan diperintahkan oleh Allah , maka orang yang pertama kali disuruh oleh rasulullah untuk mengumandangkan adzan adalah Bilal bin Rabah, ia dipilih karena suaranya sangat merdu dan lantang. Ia dikenal sebagai muazin pertama dalam Islam. Semenjak Rasulullah wafat , Bila

PERSATUAN DAN DINAMIKA ISLAM DIINDONESIA.

ASSALAMU ALAIKUM WARAH MATULLAHI WABAROKATUH BISMILLAHIRROHMANNIROHIM Sumber gambar :  http://muslimedianews.rssing.com  Dalam sejarah Indonesia, terutama awala abad ke 20, kita sering mendengar munculnya banyak organisasi-organisasi Seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-irsyad, dsb.  Banyak orang menjadi punya persepsi bahwa ummat Islam itu sejak awal terpecah belah karena adannya organisasi-organisasi itu. Padahal, jika kita lihat apa yang mereka fikirkan dan apa yang mereka perjuangkan, juga melihat bagaimana mereka berdinamika didalam sejarah, Persepsi itu seharusnya tidak muncul sebab walaupun mereka ada didalam organisasi yang berbeda, mereka sebetulnya mendirikan organisasi ini dalam wilayah perjuangan masing-masing.  Sementara dalam konteks hubungan antar organisasi itu sendiri, mereka punya pemikiran untuk berasatu. Salah satu buktinnya setelah organisasi-organisasi ini berdiri dan memang terkadang memang ada perselisihan yang cukup meresahkan ditengah mas