Langsung ke konten utama

BILAL DAN ADZAN TERAKHIR.

Bilal bin Rabah (Arab: بلال بن رباح, sekitar 580–640 Masehi; Bilal al-Habsyi, Bilal bin Riyah, Ibnu Rabah) adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia) yang masuk Islam ketika masih diperbudak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Bilal masuk Islam, maka Bilal disiksa terus menerus setiap harinya, guna mengembalikan keyakinannya agar tidak memeluk Islam. Tetapi Bilal tidak mau kembali kepada kekafirannya dan tetap melantunkan "Ahadun Ahad, Ahadun Ahad...". Pada akhirnya Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat nabi.
Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa rasulullah pernah mendengar suara terompah Bilal di surga. Ketika hukum syariat adzan diperintahkan oleh Allah, maka orang yang pertama kali disuruh oleh rasulullah untuk mengumandangkan adzan adalah Bilal bin Rabah, ia dipilih karena suaranya sangat merdu dan lantang. Ia dikenal sebagai muazin pertama dalam Islam.

Semenjak Rasulullah wafat , Bilal menyatakan bahwa dirinnya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.Ketika Khalifah Abu Bakar r.a memintannya untuk menjadi muadzin kembali,dengan hati pilu nan sendu bilal berkata :"Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja.Rasulullah telah tiada , maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi".
Abu Bakar r.a pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembalai mengumandangkan adzan. Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap dihati Bilal dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam,dan kemudian tinggal diHoms , Syria.

Lama bilal tak mengunjungi Madinah, sampai suatu malam , Rasulullah hadir didalam mimpi Bilal,dan menegurnya :"ya Bilal, Wa maa hadzal jafa ? yang artinnya "hai Bilal,mengapa engkau tak mengunjungikun? mengapa sampai seperti ini ?.

Bilal pun bangun terperanjat (kaget), segera dia mempersiapkan perjalanan kemadinah , untuk ziarah kemakam Rasulullah. sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah. setiba di Madinah , Bilal bersedu sedan (menangis) melepas rasa rindunnya pada rasulullah, pada sang kekasih.

saat itu dua pemuda yang telah beranjak dewasa mendekatinya keduannya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. dengan mata sembab oleh tangis , Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.

salah satu dari keduannya berkata kepada Bilal :" Paman , maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami ? kami ingin mengenang kakek kami.
ketika itu , Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu dan beliau juga memohon kepada bilal untuk mengumandangkan adzan,meski sekali saja dan Bilal pun memenuhi permintaan itu.

saat waktu shalat tiba,dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.
mulailah dia mengumandangkan adzan saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan , mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti,semua terkejut,suara yang telah bertahun-tahun hilang,suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

ketika Bilal mengucapkan kata Ashadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota Madinah berlarian kearah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar. dan saat Bilal mengumandangkan Ashadu anna Muhammadan Rasulullah, Kota Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.

Semua menangis , teringat masa-masa indah bersama Rasulullah , Umar bin Khattab yang paling keras tangisannya. hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka. hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah Wafat. adzan yang tak bisa dirampungkan (subhanallah).

kisah diatas ini mampu mencampur adukkan persaan saya.
mampu membuat saya menitikkan airmata. entah kenapa.
semoga kisah diatas membuat kecintaan kita terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, sebagai mana cinta kita kepada umat Muhammad dan selalu menjaga ukhuwah antar sesama.
Itulah pentingnnya UKHUWAH karena ukhuwah itu merupakan penanda keimanan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Dengan Ilmu-Nya (ust Salim A. Fillah)

Didalam memilih pasangan yang akan mendampingi hidup kita dunia akhirat libatkan ALLAH SWT dan libatkan orang-orang yang salih disekitar kita . Nabi SAW bersabda " tidak akan kecewa,tidak akan menyesal orang yang istikharah dan tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah".  maka ada 2 perkara ini yang selayaknya kita lakukan ketika kita hadapi urusan besar  Nabi SAW menuntunkan untuk istikharah dia shalat 2 rakaat kemudian dia berdoa   اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ   ALLOOHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDROTIKA . dalam doa ini terkandung kepasrahan yang paling agung kepada Allah SWT "Ya Allah,sesungguhnya aku beristikharah dengan ilmu-Mu aku memohon pilihan dengan ilmu-Mu.    makna memohon pilihan dengan ilmu-Mu,adalah bukan ilmuku , bukan pengetahuanku tentang dia , bukan pengenalanku tentang dia yang entah hanya zahirny a sajapun sekecil sekali dibandingkan dengan

PERSATUAN DAN DINAMIKA ISLAM DIINDONESIA.

ASSALAMU ALAIKUM WARAH MATULLAHI WABAROKATUH BISMILLAHIRROHMANNIROHIM Sumber gambar :  http://muslimedianews.rssing.com  Dalam sejarah Indonesia, terutama awala abad ke 20, kita sering mendengar munculnya banyak organisasi-organisasi Seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-irsyad, dsb.  Banyak orang menjadi punya persepsi bahwa ummat Islam itu sejak awal terpecah belah karena adannya organisasi-organisasi itu. Padahal, jika kita lihat apa yang mereka fikirkan dan apa yang mereka perjuangkan, juga melihat bagaimana mereka berdinamika didalam sejarah, Persepsi itu seharusnya tidak muncul sebab walaupun mereka ada didalam organisasi yang berbeda, mereka sebetulnya mendirikan organisasi ini dalam wilayah perjuangan masing-masing.  Sementara dalam konteks hubungan antar organisasi itu sendiri, mereka punya pemikiran untuk berasatu. Salah satu buktinnya setelah organisasi-organisasi ini berdiri dan memang terkadang memang ada perselisihan yang cukup meresahkan ditengah mas