Langsung ke konten utama

BERSIKAP OBJECTIVE

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH.

   Bersikap objective dihadapan Allah SWT adalah sikap seorang mukmin yang tau diri,sikap itu dimulai dengan selalu bersikap membenarkan allah SWT dan bahwa allah SWT selalu berbuat baik kepada hambannya dan menempatkan diri selalu pada posisi ia melakukan kesalahan tanpa bimbingan dariNYA dan melihat bahwa semua ilmu yang kita miliki adalah salah jika tidak dikaitkan dengan ilmunnya Allah SWT dan segala amalanya dicurigai jika tidak disesuaikan selalu dengan perintah dan larangannya. Maka beruntunglah seorang hamba yang memiliki dan bersikap objective seperti ini yang tidak melihat diriinya selalu benar dan melihat kesuksesan sesuai dengan keinginannya dimana tuhan  hanya diposisikan sebagai pembenar terhadap hawa-hawa nafsunnya,orang-orang seperti ini selalu mengintrospeksi dirinnya dan jioka mendapati kesalahan yang dia lakukan lalu mendapatkan musibah sebagai bentuk sanksi dari Allah SWT maka musibah itu dianggapnya adalah inilah bentuk keadilan Allah SWT terhadap dirinya yang salah tetapi jika dia sudah melakukan kesalahan dan Allah SWT belum menyiksannya belum memberikan sanksinya didunia dia melihatnya ini adalah keutamaan dariNYA. untuk itu orang yang seperti ini selalu objective melihat dirinnya dan Allah SWT tetapi jika suatu hari dia bisa berbuat baik dia mampu membuat ketaatan dia tidak serta merta sombong bahwa dirinnya yang telah melakukan sendiri tetapi dia mengetahui bahwa ini sebetulnya adalah pemberian besar dari Allah SWT dan ini adalah sadakah pemberian juga dari Allah SWT, jika perbuatan baiknya ini kemudian diterima oleh Allah SWT maka dia juga melihat ini adalah karunia dari Allah SWT dan yang kedua ini adlah sedekah yang kedua yang diberikan oleh Allah SWT setelah yang pertama Allah SWT memberikan kesempatan mampu berbuat baik lalu kemudian yang kedua Allah menerima perbuatannya disitu ada dua pemberian Allah SWT kepada dirinnya.
 Bersikap objective seperti ini akan selalu membuat kita khuznudon(berprasangka baik terhadap Allah SWT)
jika suatu hari dia telah berbuat maksiat berarti dia telah lalai mengingat tuhannya karena pasti Allah SWT tidak sedang melindunginnya ,dia akan merasa pada kondisi setelah ini akan ada siksa yang akan menimpa dirinnya.,pada kondisi seperti itu orang seperti ini selalu akan kembali lagi kepada allah dan berhenti dan tidak melanjutkannya lagi tetapi jika dia kalah terdorong terus dan terbawa oleh hawa nafsunnya dari ini semua adalah akibat kalahnya dirinnya karena dia telah mengikuti hawa nafsunnya dan penyebabnya adalah karena tuhannya belum memberikan bimbingan dan hidayah kepadannya,saat itu dia berbalik dan terus memohon kepada allah untuk meminta hidayah dan petunjuk kepada Allah SWT,orang seperti ini akan mendapatkan cintannya dari Allah SWT.
semoga Allah SWT menjadikan kita orang yang pandai berintrospeksi diri,berlaku objective dihadapan Allah SWT.

Wassalmu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Dengan Ilmu-Nya (ust Salim A. Fillah)

Didalam memilih pasangan yang akan mendampingi hidup kita dunia akhirat libatkan ALLAH SWT dan libatkan orang-orang yang salih disekitar kita . Nabi SAW bersabda " tidak akan kecewa,tidak akan menyesal orang yang istikharah dan tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah".  maka ada 2 perkara ini yang selayaknya kita lakukan ketika kita hadapi urusan besar  Nabi SAW menuntunkan untuk istikharah dia shalat 2 rakaat kemudian dia berdoa   اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ   ALLOOHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDROTIKA . dalam doa ini terkandung kepasrahan yang paling agung kepada Allah SWT "Ya Allah,sesungguhnya aku beristikharah dengan ilmu-Mu aku memohon pilihan dengan ilmu-Mu.    makna memohon pilihan dengan ilmu-Mu,adalah bukan ilmuku , bukan pengetahuanku tentang dia , bukan pengenalanku tentang dia yang entah hanya zahirny a sajapun sekecil sekali dibandingkan dengan

BILAL DAN ADZAN TERAKHIR.

Bilal bin Rabah ( Arab : بلال بن رباح , sekitar 580–640 Masehi; Bilal al-Habsyi, Bilal bin Riyah, Ibnu Rabah ) adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia ) yang masuk Islam ketika masih diperbudak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Bilal masuk Islam , maka Bilal disiksa terus menerus setiap harinya, guna mengembalikan keyakinannya agar tidak memeluk Islam . Tetapi Bilal tidak mau kembali kepada kekafirannya dan tetap melantunkan " Ahadun Ahad, Ahadun Ahad... ". Pada akhirnya Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar , dan menjadi salah seorang sahabat nabi . Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa rasulullah pernah mendengar suara terompah Bilal di surga . Ketika hukum syariat adzan diperintahkan oleh Allah , maka orang yang pertama kali disuruh oleh rasulullah untuk mengumandangkan adzan adalah Bilal bin Rabah, ia dipilih karena suaranya sangat merdu dan lantang. Ia dikenal sebagai muazin pertama dalam Islam. Semenjak Rasulullah wafat , Bila

PERSATUAN DAN DINAMIKA ISLAM DIINDONESIA.

ASSALAMU ALAIKUM WARAH MATULLAHI WABAROKATUH BISMILLAHIRROHMANNIROHIM Sumber gambar :  http://muslimedianews.rssing.com  Dalam sejarah Indonesia, terutama awala abad ke 20, kita sering mendengar munculnya banyak organisasi-organisasi Seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-irsyad, dsb.  Banyak orang menjadi punya persepsi bahwa ummat Islam itu sejak awal terpecah belah karena adannya organisasi-organisasi itu. Padahal, jika kita lihat apa yang mereka fikirkan dan apa yang mereka perjuangkan, juga melihat bagaimana mereka berdinamika didalam sejarah, Persepsi itu seharusnya tidak muncul sebab walaupun mereka ada didalam organisasi yang berbeda, mereka sebetulnya mendirikan organisasi ini dalam wilayah perjuangan masing-masing.  Sementara dalam konteks hubungan antar organisasi itu sendiri, mereka punya pemikiran untuk berasatu. Salah satu buktinnya setelah organisasi-organisasi ini berdiri dan memang terkadang memang ada perselisihan yang cukup meresahkan ditengah mas