"Tidaklah cukup melakukan yang terbaik,
kadang kita harus melakukan yang dibutuhkan"
Tidak enak ketika apa yang kita usahahakan tidak mendapat apresiasi positif yang membanggakan. Menjengkelkan, saat pekerjaan yang mati-matian kita lakukan tidak bernilai dimata atasan. Tugas mata kuliah yang begitu sulit kita tuntaskan, tapi penghargaan tidak pernah kita dapatkan. Usaha baik untuk pasangan telah diberikan, tapi masih saja dibandingkan. Sudah berupaya untuk membuat design yang terbaik, tapi tetap saja ada penolakan.
Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain memang harus terpenuhi. Setidaknya berupa senyuman yang kita terima dari penikmat hasil atau acungan jepol dari mereka yang menikati karya.
Terkadang apresiasi yang kurang ini membuat kita jadi malas untuk melakukan hal serupa. Langkah kita terhenti karena tidak ada yang menghargai. Jangankan menghargai, untuk sekedar menyenangkan hati pun tidak kita dapati. Pupus sudah keinginan untuk mengulang apa yang terjadi. Tidak mau melangkahkan kaki lagi, apalagi menegakkan badan untuk berdiri.
Memang wajar dan manusiawi. Pengakuan adalah salah satu kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Pengakuan dari orang lain adalah bukti bahwa kita ada. Keberadaan kita dianggap oleh orang lain. Sangat wajar, Karena kita manusia sosial yang hidup berdampingan dengan banyak orang.
Tapi kita harus tau, tujuannya bukanlah pengakuan. Memberikan yang terbaik bukan karena penghargaan. Bekerja sepenuh hati bukan lagi mengharap pujian, apalagi uang dan jabatan.
Jika jabatan dan pengakuan menjadi tujuan maka ketika keduannya tidak didapatkan, tidak ada lagi gairah untuk mengulang. akhirnya, memilih untuk diam taka melakukan apa pun yang membuat pencapaian terhenti.
Seperti anak kecil yang suka mennyakan ini dan itu bagi dia, banyak bertanya adalah luapan ekspresi untuk menarik perhatian orang dewasa. Tapi bagi orang dewasa, terkadang membuat risih. anak dianggap cerewet dan bawel. Ada yang malu mempunyai anak boleh seperti ini, apalagi ketika tengah berkumpul dengan yang lain. dianggap mengganggu saja. Akhirnya, Tak sedikit orangtua yang marah ketika mendapat pertanyaan aneh yang terlontar dari mulut anak, Orang tua mengutuk anak agar tidak cerewet dan banyak tanya. (diam! jangan cerewet! nggak usah bawel!)
Semenjak kejadian itu, anak tidak mau bicara lagi. Bukan hanya tidak mau, tapi seakan lupa cara berucap. Kemarahan orangtua membuatnya terbisu hingga dia dewasa.
Kita pun demikian, memilih untuk diam, tak melakukan apa pun lagi ketika apa yang kita usahakan tidak memperoleh pengakuan. Berhenti mendesign ketika mendapati kenyataan tak satu pun ada yang menghargai karyanya, berhenti menulis ketika tidak diterbitkan, berhenti berdoa ketika kesulitan tak henti berdatangan, Berhenti belajar ketika tahu nilai bagus bisa didapat dengan cara yang lebih instan.
Itu semua terjadi ketika orientasi hanya pada pengakuan. Padahal, tak selamannya yang baik dinilai baik oleh orang-orang. Tak semua yang bernilai mendapatkan nilai yang pantas didapatkan.
Begitulah kehidupan ini. Tidak ada yang bisa kita harapkan kecuali ikhlas dalam bertindak. Rela dalam menerima segala perlakuan. Selama kita yakin bahwa apa yang telah kita lakukan sudah yang terbaik.
Mulailah memberikan yang terbaik dimana pun kita berpijak. Tanpa takut akan nihilnya pengakuan dan penghargaan. Tidak kendor ketika tidak ada yang menghiraukan, tidak berhenti ketika banyak celaan yang didapatkan, dan tidak sombong ketika pujian berdatangan.
Tidak apa ketika karya kita tidak diterima. Bukan masalah saat usaha kita tidak dihargai. Mantapkanlah bahwa tujuan kita hanyalah kebermanfaatan, Bukan lagi penilaian. Orientasi kita adalah kebaikan, bukan lagi pujian. Biarlah kita terus melangkah dengan semangat baru, toh kita sekarang sudah tahu bahwa berharga kadang tidak dihargai.
"Memang buka penilaian orang yang kita harapkan teruslah berusaha memperbaiki diri agar apa yang kita persembahkan juga diterima banyak orang. Teruslah bersabar jika karya dan kerja kita tidak dihargai. Bukan berarti karya dan kerja kita jelek, Hanya saja selera dan cara pandang melihat pekerjaan yang berbeda jangan berhenti berupaya. Teruslah mencoba perjalanan masih jauh, asah terus kemampuan agar makin tangguh"
Komentar
Posting Komentar