Langsung ke konten utama

SEGENGGAM IMAN ANAK KITA (ust. Mohammad Fauzil Adhim)

"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"


Sepeninggalan kita tidak ada yang kita harapkan dari apa yang kita miliki didunia ini.
Rasulullah SAW bersabda :
(idza mata bani adam inkotoa amaluhu illa min tsalasin ) 
artinnya : apabila mati anak adam itu maka terputuslah segala amalnya, illa min tsalasin kecuali dari tiga perkara :shodaqotin jariyatin ,au ilmin yuntafa'u bih,waladun sholihin yad'ulah.

1.  sodaqoh jariyah yakni sedekah yang kita berikan yang terus mengalir pahalannya , ada sedekah-sedekah yang mengalir pahalnnya dan ada yang tidak artinnya ada yang hanya sekali itu mengalirkan pahala sesudah itu terhenti, maka kita perlu memperhatikan amalan-amalan yang menjadikan sedekah kita terus mengalir, dalam perkara ini sedekah yang kita berikan juga niat ytang juga menyertainnya, jika kita bersedekah untuk meraih kejayaan dunia maka kita akan mendapatkan dunia dan tidak akan mendapatkan bagian diakhirat sama sekali tetapi jika kita beramal untuk akhirat maka Allah SWT akan berikan pahalaNYA diakhirat dan didunia ini Allah SWT akan jaminkan kebaikan-kebaikan dalam berbagai rupa yang Allah sukai.

2. (Au ilmin yuntafa'u bih) adalah ilmu yang bermanfaat bagi sebagian orang semakin tua maka semakin perlulah dia mencurahkan ilmunnya membagikan kemana saja, karena inilah yang dapat diharapkan untuk mengalirkan pahala,tetapi bagi sebagian orang lain apa yang dapat dibagikan ? ilmu itu tidak ada karena itu yang perlu dioptimalkan,digigihkan usahannya adalah memperbanyak sodaqoh jariyah dan menyiapkan yang ketiga yaitu waladun sholihin yad'ulah (anak-anak sholeh yang mendoakan)

3.waladun sholihin yad'ulah (anak-anak sholeh mendoakan) .apa maknannya ? anak-anak kita itu meskipun berdoa setiap hari untuk kita belum tentu memberi manfaat untuk kita jika mereka tidak sholeh, maka dari itu kita sholehkan dulu anak kita waladun sholihin (anak-anak sholeh), jika mereka sholeh atas didikan kita,kita yang mendampingi mereka, maka kesholehan akan mengalirkan pahala untuk kita. terlebih ketika mereka mendoakan kita atau setiap doa yang mereka panjatkan akan menjadi kebaikan, tetapi apakah yang kita harapkan dari anak-anak kita jika anak kita itu sholeh tidak tau agama juga tidak. mereka berdoa setiap hari berdoa bersungguh-sungguh sampai menitiskan air mata akan tetapi mereka berbuat dengan amalan-amalan yang menjadikan do'a-do'anya tertolak.

    barangkali ini adalah ada pertanyaan yang kadang diajukan orang-orang ?

bukankah Allah SWT berfirman ud'uni astajib lakum  
berdoalah kepadaku niscahya aku akan kabulkan 

ini adalah defaultnya jika seseorang itu tidak mempunyai penghalang-penghalang do'a , maka doa itu akan dikabulkan. tetapi bagaimana jika seseorang memiliki penghalang-penghalang doa dan salah satu yang menjadikan seseorang itu terbebas dari penghalang-penghalang itu yaitu mengilmui dan meyakini. orang yang mengilmui dan meyakini memiliki rasa takut kepada Allah Azza wa jalla inilah orang-orang yang sholeh karenannya kita siapkan dulu anak-anak kita untuk menjadi anak yang sholeh dan kita dorong mereka untuk mendoakan kita.

itupun ternyata tidak cukup, karena didalam doa anak keorang tua itu ada syaratnya disana  

rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira
(tuhanku ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasih sayangilah mereka berdua sebagaimana dulu mereka menyayangiku diwaktu kecil)

kata kama (sebagaimana) sebesar apa yang dimintakan kepada Allah SWT untuk kita sangat berkait dengan seberapa gigih,seberapa sungguh-sungguh kita mencukupi,kita mengerjakan, kita memperbuat apa yang menjadi syaratnyta dibelakang kata kama tadi (sebagaimana),apakah itu kama robbayani shaghira (sebgaimana dulu mereka mengasihiku diwaktu kecil), disini ada beberapa urusan yang diperlihatkan yaitu disana ada kasih sayang,ada perhatian,ada pengasuhan,pengawasan,penjagaan,pengajaran,pendidikan. selain melatih mereka kepada agama ini kepada ketaatan kepada hal-hal yang bermanfaat. 
pertanyaannya adalah :kira kira manakala anak kita itu berdoa dengan sungguh-sungguh rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira.  kira kira pahala atau kebaikan saat anak kita berdoa itu apakah untuk kita. ingat disana ada kata sebagaimana (kama) ataukah itu akan kembali kepada yang mendoakan. sebab manakala seseorang itu mendoakan orang lain secara diam-diam termasuk anak kita kepada kita maka jika yang didoakan itu tidak berkepatutan doa itu hanya bagi yang mendoakannya sendiri.

marilah kita renuingi kira-kira siapakah yang paling banyak mendapat kebaikan dari doa-doa anak kita.
kita dari kedua orang tuannyakah ?,salah satu dari orang tuannyakah ?ataukah bukan dari kedua-duannya. apa yang paling penting kita pikirkan jika demikian. yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana kita menanamkan iman kepada anak kita diwaktu mereka masih kecil sedari dia masih belia. 
kita ingat tuntunan rasulullah SAW untuk mengawali bayi kita denga kalimat lailahaillah  ini bukanlah sekedar soal pengetahuan,bukanlah sekedar soal ingatan tetapi bagaimana menanamkan keyakinan kuat kepada Allah SWT. bukan hanya sekedar pengetahuan akan memperkaya wawasan mereka tetapi pengetahuan yang tidak memberikan dampak bagi sikap mereka,prilaku mereka bagi keyakinan mereka. maka kita perlu memberikan perhatian khusus bagaimana agar mereka betul-betul meyakini. 

masalah aqidah itu , masalah keyakina itu, kita hujamkan pada diri anak kita dalam kalimat yang bersifat imperative. kita tanamkan secara langsung bukan hanya kita berikan penjelsan dan memberitahu mereka 

semoga yang ringkas ini akan menjadi manfaat.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Dengan Ilmu-Nya (ust Salim A. Fillah)

Didalam memilih pasangan yang akan mendampingi hidup kita dunia akhirat libatkan ALLAH SWT dan libatkan orang-orang yang salih disekitar kita . Nabi SAW bersabda " tidak akan kecewa,tidak akan menyesal orang yang istikharah dan tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah".  maka ada 2 perkara ini yang selayaknya kita lakukan ketika kita hadapi urusan besar  Nabi SAW menuntunkan untuk istikharah dia shalat 2 rakaat kemudian dia berdoa   اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ   ALLOOHUMMA INNI ASTAKHIIRUKA BI'ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDROTIKA . dalam doa ini terkandung kepasrahan yang paling agung kepada Allah SWT "Ya Allah,sesungguhnya aku beristikharah dengan ilmu-Mu aku memohon pilihan dengan ilmu-Mu.    makna memohon pilihan dengan ilmu-Mu,adalah bukan ilmuku , bukan pengetahuanku tentang dia , bukan pengenalanku tentang dia yang entah hanya zahirny a sajapun sekecil sekali dibandingkan dengan

BILAL DAN ADZAN TERAKHIR.

Bilal bin Rabah ( Arab : بلال بن رباح , sekitar 580–640 Masehi; Bilal al-Habsyi, Bilal bin Riyah, Ibnu Rabah ) adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia ) yang masuk Islam ketika masih diperbudak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Bilal masuk Islam , maka Bilal disiksa terus menerus setiap harinya, guna mengembalikan keyakinannya agar tidak memeluk Islam . Tetapi Bilal tidak mau kembali kepada kekafirannya dan tetap melantunkan " Ahadun Ahad, Ahadun Ahad... ". Pada akhirnya Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar , dan menjadi salah seorang sahabat nabi . Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa rasulullah pernah mendengar suara terompah Bilal di surga . Ketika hukum syariat adzan diperintahkan oleh Allah , maka orang yang pertama kali disuruh oleh rasulullah untuk mengumandangkan adzan adalah Bilal bin Rabah, ia dipilih karena suaranya sangat merdu dan lantang. Ia dikenal sebagai muazin pertama dalam Islam. Semenjak Rasulullah wafat , Bila

PERSATUAN DAN DINAMIKA ISLAM DIINDONESIA.

ASSALAMU ALAIKUM WARAH MATULLAHI WABAROKATUH BISMILLAHIRROHMANNIROHIM Sumber gambar :  http://muslimedianews.rssing.com  Dalam sejarah Indonesia, terutama awala abad ke 20, kita sering mendengar munculnya banyak organisasi-organisasi Seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-irsyad, dsb.  Banyak orang menjadi punya persepsi bahwa ummat Islam itu sejak awal terpecah belah karena adannya organisasi-organisasi itu. Padahal, jika kita lihat apa yang mereka fikirkan dan apa yang mereka perjuangkan, juga melihat bagaimana mereka berdinamika didalam sejarah, Persepsi itu seharusnya tidak muncul sebab walaupun mereka ada didalam organisasi yang berbeda, mereka sebetulnya mendirikan organisasi ini dalam wilayah perjuangan masing-masing.  Sementara dalam konteks hubungan antar organisasi itu sendiri, mereka punya pemikiran untuk berasatu. Salah satu buktinnya setelah organisasi-organisasi ini berdiri dan memang terkadang memang ada perselisihan yang cukup meresahkan ditengah mas